Sunday, July 29, 2007

Debat Kusir? Ada apa Dengan Kusir?

Judul ini mungkin merepresentasikan suatu perdebatan yang tiada akhir. Sedikit saya ribeti, kenapa debat yang seperti itu kok dinamakan debat kusir? Dosa apa para kusir dokar yang notabene masyarakat kecil, sehingga menjadi konotasi yang sedemikian buruknya. Istilah tersebut sepertinya salah, seharusnya istilah yang lebih tepat untuk mengadopsi konotasi tsb adalah debat DPR atau kalo di chatting sering disebut debat di **runi.

Sengaja saya tulis dengan ** bukan karena sinis atau apapun tapi lebih ke penghormatan kepada teman-teman yang mengharamkan penulisan lengkap untuk penyebutan satu tempat di kota Surabaya. Hehehe... Entah kenapa? tapi lanjut aja.. Aku gak mbahas masalah iki.

Tulisan ini sebenarnya diilhami oleh tulisan-tulisan yang amat sangat panas di milis IT yang sangat terkenal dan diikuti oleh para pentolan IT di bumi Indonesia tercinta ini, beberapa waktu yang lalu. Mungkin sampai penulisan blog ini, petirnya masih menyambar kesana kemari kali ya. Awal mula diskusi berasal dari posting member warnet yang terkena razia polisi yang buta akan legalitas Software Operating System, sehingga menyebabkan warnet tersebut tutup buku dalam jangka waktu yang sangat lama.
Untuk mas dedi selaku pemilik warnet, saya sampaikan turut berbela sungkawa atas ketidak adilan yang anda terima, dan juga sampaikan penghormatan yang tinggi atas sikap legowo, dan menerimanya peristiwa tsb sebagai pembelajaran baik bagi kita maupun aparat keamanan, dan juga sikap gentlemen anda dengan tetap "memandang ke depan" setelah terselesaikannya masalah anda yang cukup lama.

Kembali ke laptop.. Awal mula posting permasalahan ini akhirnya menjadi suatu flame, dan gimana awal mulanya saya sendiri kurang tahu, akhirnya menjadi perseteruan antara dua kelompok organisasi warnet. Perseteruan ini semakin memanas dari hari ke hari, dan akhirnya menjadi saling tuding dan saling menjatuhkan. Bahkan akhirnya menjadi ajang caci maki. Masya Allah.... !!
Kalo anda kebetulan bergabung di milis tersebut, anda akan sangat banyak melihat tulisan-tulisan yang sangat tidak sopan. Satu hal yang mereka tidak sadari, hal tersebut menjadikan suatu pembelajaran yang sangat jelek akan netiket berinternet bagi kami-kami yang masih muda. Apalagi posting-posting tersebut berasal dari para ponggawa dunia IT Indonesia, yang tanpa mereka sadari, mereka adalah panutan, idola dan kebanggaan bagi kami-kami ini.

Terlepas dari siapa yang benar dan siapa yang salah, diskusi tersebut bukan lagi merupakan suatu diskusi yang beradab. Semoga mereka segera menyadari akan hal-hal yang sangat tidak berguna tersebut. Kejadian tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik yang masih ijo seperti saya, ataupun bagi yang sudah suhu sekalipun. Dan semoga war flame tersebut segera berakhir. Aminn....

Sengaja dalam tulisan ini, tidak saya sebutkan nama milis, ataupun nama tokoh-tokoh yang ada karena tulisan ini bertujuan tidak untuk membahas siapa dan apa yang terjadi, tetap lebih kepada renungan akan etika dan tata cara hidup bersosial baik dalam dunia nyata maupun di dunia maya.

1 comment:

Anonymous said...

Hahahaha....
Debat Seruni aja boss judulnya...
Artikel yang simpel, padat dan mengena.... iso' ae mas iki rek.